Jumat, 26 Agustus 2011

***kerinduan Zahwa.......****part I

 Pantaskah bila seorang wanita memendam cinta???
dan bilamana seorang perempuan dilanda rasa rindu???? 
wanita dan perasaan tak dapat dipisahkan,dua hal yang memang lumrah adanya....wanita slalu melakukan sgala sesuatu dengan hati, menilai apapun dengan sebuah rasa...hmmm wanitaaa....  oh.... wanitaaa....**kata seorang ustadz di salah satu stasiun tv. 
cerita ini berasal dari kisah nyata seorang wanita,,hmmm sebut saja dengan zahwa.zahwa yang sedang dilanda dilema panjang dan hatinya sedang terluka oleh seseorang....hari2nya diwarnai dengan lamunan ringan hingga titik-titik air mata kadang terkulai di atas pipinya.."apa orang sejelek saya ini gak boleh memiliki cinta, mungkin hanya wanita yang berparas cantik yang akan memenangkan peperangan cinta" ungkap zahwa penuh iba. sejak ada seseorang yang melontarkan kata-kata yang tak sedap didengar, zahwa mulai mengasingkan diri dari kaum adam, ia tidak pernah pd dengan dirinya sendiri, terkadang lalai aka syukur pada Sang Pencipta...."Ya Allah berilah hamba kekuatan dalam melangkah ini,apakah hamba tak layak dicintai, hingga cacian itu begitu menyayat hati...Ya Allah Engkau maha segalanya, kuserahkan semua ini padaMU YA Allah karna Engkau lebih tahu mana yang terbaik untuk hidupku.....rintihan zahwa dalam doanya.
Dalam hari-harinya ia buth semangat untuk menumbuhkan hatinya yang telah layu....sejuta uluran tangan sahabat-sahabatpun ia peroleh hilir berganti...kesedihan itu mulai enyah satu persatu dan zahwapun menemukan senyum barunya lagi...kini zahwa ada dengan senyum barunya..

***Suatu ktika zahwa menemukan teman lama yg lama tak ada kabarnya,,,may be pujaan hatinya ktika dulu, skian lama iapun hanya memendam rasa itu bertahun tahun entah jalan apa yang Allah tunjukan , tiba tiba ia pun bertemu dalam ketidaksengajaan..."xixixi...senyum simpul zahwa dari kejahuan, spt tak percaya bisa bertemu dengan seseorang yg dulu ia dambakan walau hanya di dunia bayangan....

*** perkenalan pun smakin berlanjut,,,,seribu cerita yang ia torehkan slama ia menjadi teman bayangannya berhari-hari....bagi zahwa mungkin ini jawaban dari sgala doa-doa yg slalu ia lantunkan diatas bentangan sajadah itu....rasa percaya itu mulai muncul dan semakin diyakini nya karna setiap disebut nama itu dalam doa-doanya hatinya bergetar seperti ada cinta yang tak mungkin bisa terjadi bahkan orang akan sulit memepercayai ini semua seperti tembang kerinduan ini....

**  yang kutahu
    hatimu tak menentu
tinggalkan cintaku jalanku.........

Sabtu, 13 Agustus 2011

ketika wanita jatuh cinta....

Kegelisahan, kedukaan dan air mata adalah bagian dari sketsa hidup di dunia. Tetesan air mata yang bermuara dari hati dan berselaputkan kegelisahan jiwa terkadang memilukan, hingga membuat keresahan dan kebimbangan. Kedukaan karena kerinduan yang teramat sangat dalam menyebabkan kepedihan yang menyesakkan rongga dada. Jiwa yang rapuh pun berkisah pada alam serta isinya, bertanya, dimanakah pasangan jiwa berada. Lalu, hati menciptakan serpihan kegelisahan, bagaikan anak kecil yang hilang dari ibunya di tengah keramaian.

Keinginan bertemu pasangan jiwa, bukankah itu sebuah fitrah? Semua itu hadir tanpa disadari sebelumnya, hingga tanpa sadar telah menjadi bagian hidup yang tak terpisahkan. Sebuah fitrah pula bahwa setiap wanita ingin menjadi seorang istri dan ibu yang baik ketimbang menjalani hidup dalam kesendirian. Dengan sentuhan kasih sayang dan belaiannya, akan terbentuk jiwa-jiwa yang sholeh dan sholehah.

Duhai...

Betapa mulianya kedudukan seorang wanita, apalagi bila ia seorang wanita beriman yang mampu membina dan menjaga keindahan cahaya Islam hingga memenuhi setiap sudut rumahtangganya.

Allah Subhanahu wa Ta'ala pun telah menciptakan wanita dengan segala keistimewaannya, hamil, melahirkan, menyusui hingga keta'atan dan memenuhi hak-hak suaminya laksana arena jihad fii sabilillah. Karenanya, yakinkah batin itu tiada goresan saat melihat pernikahan wanita lain di bawah umurnya? Pernahkah kita menyaksikan kepedihan wanita yang berazam menjaga kehormatan diri hingga ia menemukan kekasih hati? Dapatkah kita menggambarkan perasaannya yang merintih saat melihat kebahagiaan wanita lain melahirkan? Atau, tidakkah kita melihat kilas tatapan sedih matanya ketika melihat aqiqah anak kita?

Letih...

Sungguh amat letih jiwa dan raga. Sendiri mengayuh biduk kecil dengan rasa hampa, tanpa tahu adakah belahan jiwa yang menunggu di sana.

Duhai ukhti sholehah...

Dalam Islam, kehidupan manusia bukan hanya untuk dunia fana ini saja, karena masih ada akhirat. Memang, setiap manusia telah diciptakan berpasangan, namun tak hanya dibatasi dunia fana ini saja. Seseorang yang belum menemukan pasangan jiwanya, insya Allah akan dipertemukan di akhirat sana, selama ia beriman dan bertaqwa serta sabar atas ujian-Nya yang telah menetapkan dirinya sebagai lajang di dunia fana. Mungkin sang pangeran pun tak sabar untuk bersua dan telah menunggu di tepi surga, berkereta kencana untuk membawamu ke istananya.

Keresahan dan kegelisahan janganlah sampai merubah pandangan kepada Sang Pemilik Cinta. Kalaulah rasa itu selalu menghantui, usah kau lara sendiri, duhai ukhti. Taqarrub-lah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Kembalikan segala urusan hanya kepada-Nya, bukankah hanya Ia yang Maha Memberi dan Maha Pengasih. Ikhtiar, munajat serta untaian doa tiada habis-habisnya curahkanlah kepada Sang Pemilik Hati. Tak usah membandingkan diri ini dengan wanita lain, karena Allah Subhanahu wa Ta'ala pasti memberikan yang terbaik untuk setiap hamba-Nya, meski ia tidak menyadarinya.

Usahlah dirimu bersedih lalu menangis di penghujung malam karena tak kunjung usai memikirkan siapa kiranya pasangan jiwa. Menangislah karena air mata permohonan kepada-Nya di setiap sujud dan keheningan pekat malam. Jadikan hidup ini selalu penuh dengan harapan baik kepada Sang Pemilik Jiwa. Bersiap menghadapi putaran waktu, hingga setiap gerak langkah serta helaan nafas bernilai ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Tausyiah-lah selalu hati dengan tarbiyah Ilahi hingga diri ini tidak sepi dalam kesendirian.

Bukankah kalau sudah saatnya tiba, jodoh tak akan lari kemana. Karena sejak ruh telah menyatu dengan jasad, siapa belahan jiwamu pun telah dituliskan-Nya.

Sabarlah ukhti sholehah...

Bukankah mentari akan selalu menghiasi pagi dengan kemewahan sinar keemasannya. Malam masih indah dengan sinar lembut rembulan yang dipagar bintang gemintang. Kicauan bening burung malam pun selalu riang bercanda di kegelapan. Senyumlah, laksana senyum mempesona butir embun pagi yang selalu setia menyapa.

Hapuslah air mata di pipi dan hilangkan lara di hati. Terimalah semua sebagai bagian dari perjalanan hidup ini. Dengan kebesaran hati dan jiwa, dirimu akan menemukan apa rahasia di balik titian kehidupan yang telah dijalani. Hingga, kelak akan engkau rasakan tak ada lagi riak kegelisahan dan keresahan saat sendir

wanita dan air matanya.....

Kegelisahan, kedukaan dan air mata adalah bagian dari sketsa hidup di dunia. Tetesan air mata yang bermuara dari hati dan berselaputkan kegelisahan jiwa terkadang memilukan, hingga membuat keresahan dan kebimbangan. Kedukaan karena kerinduan yang teramat sangat dalam menyebabkan kepedihan yang menyesakkan rongga dada. Jiwa yang rapuh pun berkisah pada alam serta isinya, bertanya, dimanakah pasangan jiwa berada. Lalu, hati menciptakan serpihan kegelisahan, bagaikan anak kecil yang hilang dari ibunya di tengah keramaian.

Keinginan bertemu pasangan jiwa, bukankah itu sebuah fitrah? Semua itu hadir tanpa disadari sebelumnya, hingga tanpa sadar telah menjadi bagian hidup yang tak terpisahkan. Sebuah fitrah pula bahwa setiap wanita ingin menjadi seorang istri dan ibu yang baik ketimbang menjalani hidup dalam kesendirian. Dengan sentuhan kasih sayang dan belaiannya, akan terbentuk jiwa-jiwa yang sholeh dan sholehah.

Duhai...

Betapa mulianya kedudukan seorang wanita, apalagi bila ia seorang wanita beriman yang mampu membina dan menjaga keindahan cahaya Islam hingga memenuhi setiap sudut rumahtangganya.

Allah Subhanahu wa Ta'ala pun telah menciptakan wanita dengan segala keistimewaannya, hamil, melahirkan, menyusui hingga keta'atan dan memenuhi hak-hak suaminya laksana arena jihad fii sabilillah. Karenanya, yakinkah batin itu tiada goresan saat melihat pernikahan wanita lain di bawah umurnya? Pernahkah kita menyaksikan kepedihan wanita yang berazam menjaga kehormatan diri hingga ia menemukan kekasih hati? Dapatkah kita menggambarkan perasaannya yang merintih saat melihat kebahagiaan wanita lain melahirkan? Atau, tidakkah kita melihat kilas tatapan sedih matanya ketika melihat aqiqah anak kita?

Letih...

Sungguh amat letih jiwa dan raga. Sendiri mengayuh biduk kecil dengan rasa hampa, tanpa tahu adakah belahan jiwa yang menunggu di sana.

Duhai ukhti sholehah...

Dalam Islam, kehidupan manusia bukan hanya untuk dunia fana ini saja, karena masih ada akhirat. Memang, setiap manusia telah diciptakan berpasangan, namun tak hanya dibatasi dunia fana ini saja. Seseorang yang belum menemukan pasangan jiwanya, insya Allah akan dipertemukan di akhirat sana, selama ia beriman dan bertaqwa serta sabar atas ujian-Nya yang telah menetapkan dirinya sebagai lajang di dunia fana. Mungkin sang pangeran pun tak sabar untuk bersua dan telah menunggu di tepi surga, berkereta kencana untuk membawamu ke istananya.

Keresahan dan kegelisahan janganlah sampai merubah pandangan kepada Sang Pemilik Cinta. Kalaulah rasa itu selalu menghantui, usah kau lara sendiri, duhai ukhti. Taqarrub-lah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Kembalikan segala urusan hanya kepada-Nya, bukankah hanya Ia yang Maha Memberi dan Maha Pengasih. Ikhtiar, munajat serta untaian doa tiada habis-habisnya curahkanlah kepada Sang Pemilik Hati. Tak usah membandingkan diri ini dengan wanita lain, karena Allah Subhanahu wa Ta'ala pasti memberikan yang terbaik untuk setiap hamba-Nya, meski ia tidak menyadarinya.

Usahlah dirimu bersedih lalu menangis di penghujung malam karena tak kunjung usai memikirkan siapa kiranya pasangan jiwa. Menangislah karena air mata permohonan kepada-Nya di setiap sujud dan keheningan pekat malam. Jadikan hidup ini selalu penuh dengan harapan baik kepada Sang Pemilik Jiwa. Bersiap menghadapi putaran waktu, hingga setiap gerak langkah serta helaan nafas bernilai ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Tausyiah-lah selalu hati dengan tarbiyah Ilahi hingga diri ini tidak sepi dalam kesendirian.

Bukankah kalau sudah saatnya tiba, jodoh tak akan lari kemana. Karena sejak ruh telah menyatu dengan jasad, siapa belahan jiwamu pun telah dituliskan-Nya.

Sabarlah ukhti sholehah...

Bukankah mentari akan selalu menghiasi pagi dengan kemewahan sinar keemasannya. Malam masih indah dengan sinar lembut rembulan yang dipagar bintang gemintang. Kicauan bening burung malam pun selalu riang bercanda di kegelapan. Senyumlah, laksana senyum mempesona butir embun pagi yang selalu setia menyapa.

Hapuslah air mata di pipi dan hilangkan lara di hati. Terimalah semua sebagai bagian dari perjalanan hidup ini. Dengan kebesaran hati dan jiwa, dirimu akan menemukan apa rahasia di balik titian kehidupan yang telah dijalani. Hingga, kelak akan engkau rasakan tak ada lagi riak kegelisahan dan keresahan saat sendir

.........*******

Kita hanya tau apa yang kita inginkan,bukan yang kita butuhkanKetika kita dilanda kebimbingan..Dihadapkan pada pilihan yang sulit...

Sebenarnya hati kita sendiri telah memiliki jawaban apa yang sebenarnya kita inginkan..Tetapi hati ada kalanya dimasuki oleh bisikan syaitan..Dan kita hanya tau apa yang kita inginkan..Sedangkan terkadang kita tidak tau apa yang kita butuhkan...

Beberapa hari yang lalu,,seseorang mengingatkan aku bahwa

“Jika ada sepatu yang begitu kita sukai, tetapi ukuran sepatu itu tidak cukup dengan kaki kita..Apakah kita akan tetap memaksa membelinya??

Tentu tidak kan jawabannya..Seperti realita kehidupan kita sehari - hari..sadarkah kita bahwa Terkadang ada kalanya kita memaksakan kehendak kita..

Jika Allah tidak mengambulkan do'a kita..kita akan marah dan berpikiran..

“Mengapa Allah tidak memberikan apa yang aku inginkan?Mengapa Allah tidak menyayangiku?”

Padahal sadarkah sahabat, bahwa biasanya kita tidak mengetahui makna dari kejadian yang Allah berikan, pada saat itu juga..Tetapi terkadang membutuhkan waktu,,mungkin sehari,sebulan,setaun,atau bertahun – tahun dari kejadian itu..

Mungkin Allah ingin kita belajar untuk lebih kuat..Belajar untuk lebih sabar..Belajar untuk lebih bersyukur..Belajar untuk Memahami,Dan akan tiba suatu saat di mana Allah akan menunjukkan bahwa yang Dia berikan kepada kita adalah yang terbaik..

Memang belum tentu yang kita inginkan,tetapi selalu yang kita butuhkan..Dan ketika Allah telah menunjukkan petunjuknya..kita akan berkata..Alhamdulillah..Segala​ Puji Bagimu Ya Allah..Tuhan Semesta Alam..

Allah Yang Maha Mengetahui Apa yang tidak kami ketahui...
Terima kasih Ya Allah,kini kami paham bahwa semua yang Engkau berikan adalah yang terbaik..

Engkau ingin kami menjadi lebih kuat lagi,agar semakin siap dan tangguh dalam menghadapi cobaan dari-Mu selanjutnya..

Ketika kita meminta Kekuatan…
Allah memberi kita ujian untuk kita hadapi agar membuat kita semakin kuat.

Ketika kita meminta Kesuksesan…
Allah memberi kita kegagalan agar kita mampu belajar u/ sukses.

Ketika kita meminta beberapa kelebihan…
Allah memberi kita kekurangan agar kita memahami arti kelebihan

Ketika kita meminta kebijaksanaan…
Allah memberikan kita masalah2 yg harus kita pecahkan.

Ketika kita meminta kemakmuran…
Allah memberikan otak dan kekuatan untuk bekerja.

Ketika kita meminta Keberanian…
Allah memberi kita rintangan2 untuk kita hadapi agar kita lebih berani.

Ketika kita meminta Cinta…
Allah memberikan orang2 yg dalam kesulitan untuk kita bantu.

Ketika kita meminta pertolongan…
Allah memberi kita kesempatan

“Allah tidak selalu memberikan apa yang kita inginkan melainkan Allah memberikan apa yang kita butuhkan”

so selalu positif thinking tentang apa yang terjadi dalam hidup kita..
Allah Maha Tau apa yang terbaik buat kita…
Tetap semangat menjalani proses hidup….

Bimbinglah hati kami Ya Allah..
Agar kami semakin mantap berada di jalan-Mu yang lurus..
Aamiin ya Rabbal'alamin

terbaik meski bukan yg kita ingini....

♥ஜ♥Ketika Harus Bertahan,Ketika Harus Melepaskan♥ஜ♥
`*•Yaa Rabbi•*´¯)Ajarilah kami bagaimana memberi sebelum meminta,berfikir sebelum bertindak,santun dalam berbicara,tenang ketika gundah,diam ketika emosi melanda,bersabar dalam setiap ujian.Jadikanlah kami orang yg selembut Abu Bakar Ash-Shiddiq,sebijaksana Umar bin Khattab,sedermawan Utsman bin Affan,sepintar Ali bin Abi Thalib,sesederhana Bilal,setegar Khalid bin Walid radliallahu'anhumღAmiin ya Rabbal'alamin.

Dear .. Sahabatku ..

Hidup ini slalu berputar, tak selamanya kita berada dibawah dengan semua kepedihan dan tak selamanya kita diatas dengan segala kesenangan. ALLAH Maha Adil .. Hanya Dia yang Tau mana yang terbaik untuk hamba-NYa .. Bukankah ...

"Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu tidak baik bagimu. Alloh mengetahui sedang kamu tidak.( Al-Baqoroh 216 )"

Sahabatku, Ada perih disudut hati,ketika engkau cerita rentang segala yg kau alami .. Setelah sekian lama kau bertahan Setelah sekian lama kau memendam luka Setelah sekian lama kau rendam nestapa Rupanya Allah ijinkan juga kau tempuh jalan itu Aku percaya, itu suatu "keputusan terakhir" yang terbaik untukmu ...

Sahabatku, Ada hal-hal yang tidak ingin kita lepaskan, ... orang-orang yang tidak ingin kita tinggalkan .... tapi ada saatnya dimana kita harus berhenti mencintai seseorang bukan karena orang itu berhenti mencintai kita melainkan karena kita menyadari bahwa orang itu akan lebih berbahagia apabila kita melepaskannya. .....

* Kita tidak ingin melepaskan seseorang ketika kebahagiaan kita sangat bergantung pada orang itu.

* Kita tidak ingin melepaskan seseorang ketika kita merasa dia itu ganteng, cantik, teristimewa dibandingkan dgn yang lain.

* Kita tidak ingin melepaskan seseorang ketika kita takut tidak dapat menemukan yang seperti dia.

* Kita tidak ingin melepaskan seseorang ketika begitu banyak saat-saat indah senantiasa terbayang di benak kita.

* Kita tidak ingin melepaskan seseorang ketika hati kita berkata "Saya sangat mencintainya".

Ingatlah !!

Melepaskan bukanlah akhir dari dunia melainkan awal dari suatu kehidupan baru...

* Kita harus melepaskan seseorang karena kebahagiaan kita tidak tergantung padanya.

* Kita harus melepaskan seseorang karena kita menyadari yang ganteng,yang cantik, yang istimewa belum tentu yang terbaik buat kita.

* Kita harus melepaskan seseorang karena kita tahu jika Allah mengambil sesuatu, Ia telah siap memberi yang lebih baik. 

* Kita harus melepaskan seseorang ketika saat-saat indah hanyalah tinggal masa lalu.

* Kita harus melepaskan seseorang karena kepala kita berkata "tidak ada lagi yang dapat dipertahankan".

* Kegagalan tidak berarti kita tidak mencapai apa-apa... namun kita telah memahami sesuatu...! Segala sesuatu ada waktunya, ada saat mempertahankan, ada saat melepaskan...!!

"Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?

dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu

yang memberatkan punggungmu?Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan),kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain dan hanya kepada Rabbmulah hendaknya kamu berharap(QS.94:1-8)

Seperti kata orang bijak ...
Kadang Allah mempertemukan kita dengan orang yang tidak tepat sebelum mempertemukan kita dengan orang yang tepat supaya kita bersyukur akan karunia NYA dan belajar daripadanya ...

Smoga dapat bermanfaat yah teman - teman..Ada kalanya Allah ingin hambaNya semakin kuat dengan memberikan kasih sayangnya dengan memberikan ujian untuk hambaNya..bukan karena tidak sayang, tetapi karena Allah begitu sayang kepada kita..agar kita semakin kuat..Dan percayalah bahwa ALlah telah memperispkan rencana terbaik untuk kita...DAn kita harus lebih bersabar lagi dan tentunya terus berikhtiar untuk menyambut rencanaNya yang pasti akan indah di saat yang tepat nanti